Swastikawati, Ari and Gunawan, Arif and Atmaja, Yudhi (2014) Kajian Konservasi Tinggalan Megalitik di Lore, Sulawesi Tengah. Kajian Konservasi Tinggalan Megalitik di Lore, Sulawesi Tengah, 8 (1).

[img]
Preview
Text (Dilakukannya konservasi dikarenakan tidak terawat dan terjadi kerusakan yang parah paa peninggalan Megalitik tsb.)
jurnall vol 8 no 1.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Salah satu tinggalan megalitik yang memiliki nilai penting sangat tinggi di Indonesia adalah Situs Pokekea, Lore, Sulawesi Tengah, yang berupa patung manusia, kalamba, tutuna (tutup kalamba), dan batu dakon. Namun tinggalan megalitik tersebut sangat tidak terawat dan telah mengalami kerusakan. Untuk mengetahui kondisi tinggalan megalitik tersebut dan cara konservasinya, pada penelitan ini telah dilakukan studi referensi, survei lapangan, serta analisis laboratorium. Hasil survei lapangan menunjukan lingkungan di Situs Pokekea berupa lembah padang ilalang dengan iklim mikro yang sangat fluktuatif. Dari 24 artefak yang diobservasi, 18 buah artefak berada dalam posisi berdiri di permukaan atau terbenam sebagian dalam tanah, serta 6 artefak lainnya dalam posisi miring atau tidur. Jenis kerusakan dan pelapukan yang dijumpai pada artefak-artefak tinggalan megalitik di Situs Pokekea berupa endapan atau kerak yang berwarna merah, pengelupasan (scaling), retak, pecah, batu yang rapuh, dan batu yang ditumbuhi jasad (algae, lichen, dan moss). Hasil analisis petrografi menunjukan bahwa jenis batuan tinggalan megalitik berupa biotit granit dengan kandungan mineral yang terdiri dari feldspar (plagioklas dan K-feldspar), kuarsa, biotit, dan mineral opak. Hasil analisis fisik menunjukan ada batu jenis biotit granit yang masih bagus, dan namun ada pula yang telah lapuk. Proses kerusakan dan pelapukan tinggalan megalitik di Situs Pokekea disebabkan oleh sifat batu granit sendiri, keberadaan air, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang tinggi. Penanganan kerusakan dan pelapukan pada tinggalan megalitik di Situs Pokekea dapat dilakukan dengan metode konservasi yang bersifat preventive dan active conservation. Preventive conservation dapat berupa pemeliharaan rutin, pengendalian suhu dan kelembaban udara di sekitar batu, mengontrol polusi udara, dan lain sebagainya. Active conservation berupa merestorasi kerusakan dan pelapukan yang telah terjadi pada tinggalan megalitik di Situs Pokekea.

Item Type: Article
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian
Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi
Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya
Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya
Divisions: Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > Balai Konservasi Borobudur
Depositing User: Ilma Avitrianti
Date Deposited: 28 Mar 2018 06:23
Last Modified: 28 Mar 2018 06:23
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/4313

Actions (login required)

View Item View Item
garudaslot mariatogel slot gacor 4d santuy4d garuda slot gacorbos slot gacor malam ini slot deposit pulsa https://prosiding.umk.ac.id/ https://jurnal.itsp.ac.id/ slot deposit pulsa