Nurcahyani, Lisyawati and Batuallo, Salmon (2007) Identitas suku di perbatasan (tinjauan sejarah dan sosial budaya) : suatu studi di dusun aruk desa sebunga kecamatan sajingan besar kabupaten Sambas. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak, Sebunga.
|
Other (Buku ini menambah pengetahuan tentang sejarah dan adat budaya masyarakat di perbatasan khususnya sejarah dan adat budaya suku Dayak Bekatik)
IDENTITAS SUKU DI PERBATASAN TINJAUAN SEJARAH DAN SOSIAL BUDAYA.PDF Copyright All Rights Reserved Download (12MB) | Preview |
Abstract
Perubahan sosial di era globalisasi komunikasi dan transportasi memiliki potensi yang besar terhadap struktur masyarakat, baik terhadap struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya. Semua struktur tersebut berkaitan erat satu sama lainnya . Fenomena ini lebih dominan terjadi pada wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga seperti Malaysia. Desa Sebunga adalah salah satu dari 5 desa wilayah kecamatan Sajingan Besar kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan desa Kampoeng Biawak-Lundu wilayah Serawak-Malaysia Timur. Berdasarkan informasi yang diperoleh, suku Dayak Bekatik yang mendiami desa Sebunga adalah berasal dari penduduk kabupaten Bengkayang. Pada masa itu, pola kehidupan penduduk selalu berpindah-pindah, terutama untuk mencari lahan-lahan yang subur dan cocok untuk bercocok tanam dan mencari tempat yang banyak terdapat binatang buruan. Kehidupan penduduk yang selalu berpindah-pindah tersebut juga sebagai cara mencari tempat-tempat yang aman dari serangan musuh. Jauh sebelum kemerdekaan, suku-suku yang mendiami hutan, bukit dan gunung tidak pernah merasa aman dan tentram hidupnya, mereka hidup selalu dalam kecemasan, karena sewaktu-waktu musuh dapat menyerang mereka, terutama bagi kelompok penduduk yang relatif kecil. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa seiring dengan perjalanan waktu terjadi perubahan sosial banyak menyebabkan adat budaya suku Dayak Bekatik mengalami pengikisan. Fenomena tersebut disebabkan akses ekonomi berupa kegiatan perdagangan dan lapangan pekerjaan sehingga menjadi sarana dalam proses akulturasi dan asimilasi budaya asing. Masyarakat kawasan perbatasan yang selalu berorientasi kepada negara Malaysia karena dianggap memberi proteksi dalam aspek ekonomi. Pemerintah daerah kabupaten Sambas baru mengadakan Rencana Teknik Ruang Kawasan Komersial Zone Aruk setelah adanya landasan hukum yang jelas, dan sampai saat ini masih dalam tahap persiapan dan permulaan.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Kampung Adat Pendidikan > Kebudayaan > Masyarakat Adat Pendidikan > Kebudayaan > Sejarah Indonesia |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPNB Kalimantan Barat |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 14 Mar 2025 06:52 |
Last Modified: | 14 Mar 2025 06:52 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/32126 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |