Dim, Herry (2011) Badingkut di antara tiga jalan teater. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jakarta.
|
Text (Buku ini sebagai bahan ajar yang mencoba menerjemahkan dari kekuatan kata-kata menjadi simbol-simbol dalam bentuk tata panggung yang menjadi bagian awal hingga akhir dari sebuah pergelaran atau pertunjukan kesenian)
BADINGKUT DI ANTARA TIGA JALAN TEATER.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (57MB) | Preview |
Abstract
Buku ini ditulis secara bertahap bahkan dalam rentang waktu yang jauh. Bagalnya adalah tulisan pendek berupa kertas pengantar untuk
pelatihan tata pentas yang berjudul "Badingkut." Mulai dipresentasikan pada tahun 2001, setelah itu mengalami beberapa penambahan serta kesempatan presentasi lainnya. Namun, sebagai pekerjaan, kata "badingkut" sudah mulai tercetuskan saat menghadapi garapan drama "Raja Mati" (Eugene lonesco) untuk produksi Sanggar Kita Bandung tahun 1978. Tulisan tersebut kemudian tersimpan lama, baru terusik kembali sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 2011 untuk keperluan program yang nyaris sama. Pada kesempatan 2011 itu pula muncul usulan agar "badingkut" dilengkapkan untuk menjadi sebentuk buku. Suara-suara usulan itu muncul dari saudara-saudara aktivis teater Padang, Papua, kemudian Aceh, Kalimantan, dan akhirnya seluruh peserta pelatihan dari 20 provinsi; mereka menyatakan bahwa perlu sekali
adanya semacam buku pengetahuan dasar tata pentas. Suara-suara tersebut, tentu sangat berarti dan sangat mendorong semangat, hingga akhirnya diputuskan untuk melengkapkannya. Tapi, di tengah pekerjaan, muncul persoalan baru bahwa di antara kebutuhan adanya buku "pengetahuan dasar tata pentas" dan pembicaraan "tata pentas badingkut" itu sesungguhnya terdapat rentang permasalahan yang cukup jauh. Sebab ihwal pengetahuan dasar adalah satu hal yang seyogianya dibahas tersendiri, demikian halnya ihwal badingkut idealnya dalam bentuk buku yang lain. Syukurlah kemelut persoalan tersebut tidak berlangsung lama sebab segera muncul hikmah, bahwa justru dengan mempertemukan rentang yang cukup jauh tersebut menjadi memiliki kesempatan untuk melihat semacam peta teater kita. Dengan peta dari pandangan (masih) jarak jauh, lumayanlah menjadi bisa melihat beberapa perbedaan teater terutama dari sudut pandang penataan artistiknya
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Seni pertunjukkan |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 15 Aug 2024 13:03 |
Last Modified: | 15 Aug 2024 13:03 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/31587 |
Actions (login required)
View Item |