Haldoko, Leliek Agung and Wahyudi, Wahyudi and Rachmat, Basuki and Purwoko, Al. Widyo Kondisi saluran drainase Candi Borobudur dan konsep penanggulangannya. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Vol 13 (No.1). pp. 25-40. ISSN 1978-8584

[img] Text (Hasil kajian menunjukkan pada saluran filter layer terdapat banyak endapan tanah/pasir yang menghambat aliran air keluar dari dalam bukit Candi Borobudur)
Leliek Agung Haldoko.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (1MB)

Abstract

Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui
sebagai salah satu warisan budaya dunia. Pada pemugaran kedua (1973-1983) dibuat sistem
drainase untuk menyalurkan air melalui pipa-pipa yang berada dalam tubuh candi hingga
ke bak kontrol dan berakhir pada sumur peresapan. Kondisi sistem drainase Candi
Borobudur mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
Hasil kajian menunjukkan pada saluran filter layer terdapat banyak endapan tanah/pasir
yang menghambat aliran air keluar dari dalam bukit Candi Borobudur. Endapan
tanah/pasir pada saluran filter layer bukan berasal dari tanah bukit tetapi dari endapan pada
saluran drainase bawah lantai yang terbawa masuk. Selain itu sebagian filter layer dalam
kondisi rusak dan beberapa yang lain belum dapat diidentifikasi kondisinya. Meskipun
filter layer dalam kondisi rusak tetapi fungsinya sebagai lapisan penyaring masih bekerja
baik.
Endapan tanah/pasir pada saluran drainase bawah lantai akan mengganggu kelancaran
aliran air karena posisi dasar saluran drainase menjadi lebih tinggi dan membuat dasar
saluran menjadi rata/kemiringannya berkurang. Pada saluran drainase halaman-lereng,
tidak adanya aliran air yang terukur pada outlet saluran drainase Selatan 2 (S2) dan Timur
(T); mengindikasikan adanya permasalahan pada kedua saluran drainase tersebut yaitu
terjadinya kebocoran saluran.
Untuk mengoptimalkan monitoring geohidrologi dilakukan perubahan metode monitoring
filter layer dari yang sebelumnya dengan mengukur debit dan kekeruhan air yang keluar
dari bukit dan melewati filter layer, menjadi monitoring menggunakan videoscope untuk
mengamati gambaran visual filter layer . Selain itu menghentikan monitoring muka air tanah
melalui pipa inklinometer karena sebagian besar pipa inklinometer memiliki ujung bawah
pipa tertutup sehingga data yang didapatkan tidak valid. Pada akhirnya dari data yang
didapatkan, kecil kemungkinan air tanah bukit Candi Borobudur akan meluap dan
menekan struktur Candi Borobudur.

Item Type: Article
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan
Pendidikan > Kebudayaan > Candi
Divisions: Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > Balai Konservasi Borobudur
Depositing User: siti yuanisa
Date Deposited: 28 Apr 2020 07:50
Last Modified: 28 Apr 2020 07:50
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/18007

Actions (login required)

View Item View Item
garudaslot 55tbet nadim togel santuy4d garuda slot