Tashadi, Tashadi and Soekiman, Djoko and Poliman, Poliman and Albiladiyah, S. Ilmi (1985) Gedung agung Yogyakarta (istana kepresidenan di Yogyakarta). Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta.
Text
GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA_1985.pdf Download (18MB) |
Abstract
Sejarah suatu gedung atau bangunan rumah tinggal pada
hakekatnya mempunyai kaitan erat sekali dengan para penghuninya. Dengan kata lain bangunan tidak dapat terlepas dari peranan para penghuninya, lebih-lebih gedung atau bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sejarah suatu gedung atau bangunan tidak akan mempunyai "arti" atau "makna" apabila hanya bercerita tentang kapan gedung itu dibangun, kapan pembangunannya selesai, siapa arsiteknya dan berapa biaya pembangunannya. Gedung atau bangunan itu akan lebih
berarti dan bermakna apabila sejarahnya dikaitkan dengan para penghuni atau yang pernah menghuninya; artinya, di samping diceritakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan gedung tersebut, diceritakan pula tentang apa dan bagaimana peranan para penghuni atau yang pernah menghuni serta orang orang yang berhubungan erat dengan bangunan tersebut. Dengan demikian maka sejarah gedung tersebut akan membawa rentetan sejarah yang panjang.
Bertitik tolak dari pengertian ini maka penulisan sejarah
Gedung Agung atau Istana Kepresidenan di Yogyakarta tidak
terbatas pada sejarah bangunan atau gedungnya saja, tetapi juga menyangkut tentang sejarah para penghuninya walaupun dengan konstelasi dan ik.lim politik baik regional maupun nasional dari zaman ke zaman, sejak dibangunnya bangunan atau gedung itu atau bahkan jauh sebelumnya sampai dengan keadaannya sekarang. Pengungkapan tentang masa-masa sebelum gedung itu dibangun, dimaksudkan agar dapat diketahui situasi
yang melatarbelakangi dibangunnya gedung tersebut. Hal ini penting untuk diungkapkan, karena gedung yang kemudian terkenal dengan nama Gedung Agung itu memiliki sejarah yang panjang dan mempunyai peranan serta fungsi yang pentihg dalam panggung sejarah bangsa Indonesia. Banyak kejadian dan peristiwa-peristiwa penting di gedung ini. Untuk itu, dalam tulisan ini dicoba untuk mengungkapkannya secara utuh dan lengkap. Kisahnya diawali dari Perjanjian Giyanti yang terjadi
pada tanggal 13 Februari 1755 1), yang kemudian melahirkan suatu kerajaan baru yakni "Kasultanan Ngayogyakarta" (Kesultanan yogyakarta).
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Museum Pendidikan > Kebudayaan > Sejarah Indonesia Pendidikan > Buku Sekolah |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 16 Mar 2019 03:39 |
Last Modified: | 16 Mar 2019 03:39 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/10558 |
Actions (login required)
View Item |