Sadilah, Emiliana and Astuti, Sri Retno and Suyami, Suyami and Sumarno, Sumarno (2013) Masyarakat di kawasan situs Trowulan: kajian ekonomi, sosial dan budaya. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 9789798971440
|
Text (Buku ini mengenai tulisan yang menguraikan tentang kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat yang hidup disekitar situs Trowulan)
MASYARAKAT DI KAWASAN SITUS TROWULAN,KAJIAN EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA.pdf Download (45MB) | Preview |
Abstract
Di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Mojokerto dikenal sebagai sebuah kabupaten yang memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan tersebut adalah adanya situs bekas Kerajaan Majapahit abad xiv berbagai sumber memperkuat dugaan itu dengan adanya bukti-bukti situs Majapahit di Trowulan. Oleh Karenanya kawasan ini dikenal dengan kawasan situs Trowulan. Kini kawasan Situs Trowulan banyak mengalami kerusakan terutama akibat olah manusia, yaitu akibat adanya aktivitas pembuatan batubata. Penelitian dilakukan dengan tujuan 1. mengetahui kondisi tingkat kerusakan situs, 2. mendeskripsi aktivitas masyarakat yangmengakibatkan terjadinya kerusakan situs, 3. mengetahui dampak dan upaya- upaya perlindungan dan pelestarian terhadap situs. Untuk menjaring data digunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis kualitatif dalam bentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerusakan Situs Trowulan yang semakin parah. Aktivitas pembuatan batubata merupakan faktor utama penyebab kerusakan situs tersebut. Aktivitas pembuatan batubata ini sulit dihentikan karena hasilnya mampu memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang ada di sekitarnya. Dari segi ekonomi memang terlihat jelas, baik secara fisik (kondisi rumah yang bagus) maupun pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Dari segi sosial juga tampak jelas pada tingkat status sosial dan adanya kelompok-kelompok pengrajin. Dari segi budaya, terlihat adanya jaringan kerja yang kuat dalam aktivitas perajin batubata ini, dan telah mentradisi sehingga sulit dihilangkan. Hal ini kalau dibiarkan terus menerus, akan terjadi kerusakan situs dan lingkangan yang semakin parah. Upaya pemerintah, baik dalam bentuk sosialisasi maupun. larangan-larangan tidak ada manfaatnya karena aktivitas pengrajin tetap Oleh sebab itu perlu penanganan serius dari pihak terkait. Diharapkan adanya kerjasama secara sinergis antara masyarakat dan pemerintah, agar upaya perlindungan dan pelestarian dapat berhasil.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPNB D.I.Yogyakarta |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 00:38 |
Last Modified: | 18 Oct 2024 00:38 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/32217 |
Actions (login required)
View Item |