Selamat datang di web, selamat membaca

Aly. H. S. Ely, Ely and Mauren M. Putirulan, Mauren and Cindy I. Latuihamallo, Cindy and Erni Mulihatu, Erni (2023) Mesin parudang au awene Inau = mesin parudang untuk Ibu. Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Ambon. ISBN 978-623-112-536-1

[img]
Preview
Text (Buku Cerita Anak Maluku)
Mesin Parudang. Fix.pdf - Published Version
Copyright All Rights Reserved

Download (44MB) | Preview

Abstract

test123

Tinus ialah anak dari suami istri, Mateis dan Yohana. Keluarga ini sangat harmonis dan sederhana. Mereka bergantung pada hasil perkebunan pala milik keluarga di Hulaliu, sebuah desa di Haruku, Maluku. Suatu hari, Mateis ke kebun pala dan memanen pala. Ia berjalan menyusuri hutan dan menghirup udara segar dari hijaunya pepohonan. Hatinya senang karena hasil yang akan dijual ke pasar banyak. Di siang yang begitu panas, pada saat Tinus sedang menikmati makanannya, dari balik jendela dia melihat ibunya sedang menghaluskan biji pala. Selama ini keluarganya mengandalkan parudang untuk menghaluskan biji pala. Parudang itu dibuat oleh Mateis dari kaleng bekas mentega blueband yang telah diluruskan. Tinus melihat ibunya dengan senyum saat ibunya menyeka keringatnya. BRUK! “Aw!” teriak Yohana saat jarinya terparut. Setelah mendengar suara itu, Tinus menghampiri ibunya dan kaget melihat hal tersebut. Ayah dan Tinus segera mengobati tangan ibunya. Sisi lain, Tinus memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk membantu keluarganya apalagi Tinus akan segera masuk SMA dan itu membuatnya dilema. Dia ingin melanjutkan pendidikannya, tetapi ia tidak ingin menambah kesusahan orang tuanya terlebih ibunya. Pada saat itulah Tinus berpikir untuk membuat sesuatu yang dapat meringankan pekerjaan ibunya. Terlebih musibah yang menimpa ibunya tadi semakin membuat Tinus ingin membantunya. Setelah makan, Tinus dengan semangat menghampiri ayahnya untuknya membuat mesin untuk ibu. Namun Ayahnya tidak tau cara membuatnya. Tinus melawan kekhawatir ayah. Tinus bisa membuatnya. Kami mempelajari beberapa cara membuat mesin dan peralatan dari bahan bekas di sekolah, mungkin itu akan membantu. Tinus secepat kilat mengumpulkan barang bekas untuk dibuat menjadi mesin yang dapat membantu ibunya agar tidak lagi memarut biji pala dengan parudang. Setelah mendapatkan cukup peralatan, Tinus dengan ayahnya mulai membuat mesin parut. Mereka bersemangat saat mengerjakannya dan sering kali Mateis yang menjahili Tinus dengan mengotori wajahnya. Tidak terasa waktu begitu cepat hingga hari mulai gelap. Mesinpun selesai dibuat. Mateis tersenyum melihat anaknya bahagia. Keesokan harinya, Tinus bangun lebih awal. Ia tidak sabar memberitahukan ibunya tentang apa yang dibuatnya. Sesaat kemudian, terdengar suara pintu kamar terbuka. Segera Tinus menghampiri Ibunya dan menariknya. Mereka berhenti di sebuah ruangan yang terdapat satu benda tertutup kain hitam besar. Tinus membuka kain itu dan terlihatlah sebuah mesin parudang yang cantik yang dapat digunakan untuk menghaluskan biji pala. Di tengah pembicaraan Tinus dan Yohana, Mateis datang menghampiri mereka. Mateis berkata Mesin ini adalah ide anakmu. Dia tidak ingin melihatmu kelelahan saat menghaluskan biji pala. Yohana terharu dengan yang dilakukan anaknya. Yohana menghampiri Tinus lalu memeluknya dan meneteskan air mata. Mulai hari itu, Yohana tidak lagi menghaluskan biji pala dengan memarut, tetapi menggunakan mesin yang dibuat Tinus.

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Bahasa Indonesia
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Cerita anak
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Bacaan siswa SD
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Literasi
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Bahasa Daerah
Pendidikan > Kebudayaan > Kearifan lokal
Divisions: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Kantor Bahasa Maluku
Depositing User: Kantor Bahasa Provinsi Maluku
Date Deposited: 26 Mar 2025 07:08
Last Modified: 26 Mar 2025 07:08
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/32191

Actions (login required)

View Item View Item