Muthalib, Abdul and Syah, M.T. Azis and Yasil, Suradi and Gunawan, Gunawan and Gani, A. (1988) Transliterasi dan terjemahan o diadaq o dibiasa (naskah lontar mandar). Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Ujung Pandang.
|
Text (Buku ini berkaitan dengan kesusastraan)
TRANSLITERASI DAN TERJEMAHAN O DIADIAQ O DIBIASA (NASKAH LONTAR MANDAR).pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (47MB) | Preview |
Abstract
Dari segi isi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada periode Tomakaka di Mandar (Balanipa) terjadi "hukum duel" dalam menyelesaikan suatu kasus pertikaian. Siapa yang kuat dialah yang menang seperti yang dapat diikuti dalam laporan penelitian dan pengkajian ini. Dengan dinobatkannya Todilalinvg(Raja pertama) Kerajaan Balanipa dimulailah sistem kehidupan masyarakat dengan berdasarkan "adaq, rapang, serta kebiasaan-kebiasaan" berupa aturan atau hukum disepakati dan dipatuhi bersama. Sistem kehidupan alam kerajaan tampak tidak sewenang-wenang, melainkan diutamakan unsur demokratis seperti yang dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan di Balanipa.
Seorang raja didampingi oleh anggota Hadat (Para Pappuangang) yang akan memberi pertimbangan terhadap sesuatu yang akan dikerjakan atau akan diputuskan, sebagai wakil rakyat banyak. Dalam naskah ini pula di jelaskan bagaimana aturan orang tua-tua dahulu mengenai adat dan cara pelaksanaannya. Kedisiplinan dan ketaatan mematuhi setiap se suatu yang sudah diadatkan. Hal semacam ini sangat diperlukan oleh generasi penerus dewasa ini untuk menyukseskan pembangunan di negeri kita.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Naskah Kuno |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 08 Mar 2024 02:05 |
Last Modified: | 08 Mar 2024 02:05 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/30307 |
Actions (login required)
View Item |