Nurcahyani, Lisyawati and Asnaini, Asnaini and Sulistyorini, Pembayun and Maryanto, Wilis (2006) Sejarah pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak, Pontianak.
|
Text (Buku ini berkaitan dengan sejarah Indonesia)
SEJARAH PEMERINTAHAN KAB HULU SUNGAI SELATAN PROF KALSEL.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (25MB) | Preview |
Abstract
Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini merupakan wilayah perjuangan sejak masa pemerintah Kolonial Belanda, Jepang dan NICA. Hal ini dapat dilihat banyak situs-situs sejarah yang terdapat di wilayah ini yang mengisahkan tentang sebuah peristiwa heroik telah terjadi.
Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini merupakan cikal bakal daripada kabupaten-kabupaten yang ada di Hulu Sungai atau Benua Lima. Hal ini terjadi dengan mengalami berbagai proses perubahan perundang-undangan yang mengatur tentang status pemerintahan daerah hingga menjadi Kabupaten Hulu Sungai Selatan seperti yang ada sekarang ini.
Kabupaten HSS ini dihuni mayoritas oleh suku Banjar Hulu dan suku Dayak Meratus sebagai suku Bangsa aslinya. Mereka menggunakan bahasa Banjar untuk suku Banjar dan bahasa Dayak untuk suku Dayak dengan dialek bahasa Banjar. Secara mayoritas mereka adalah pemeluk agama Islam yang taat Hal ini ditandai dengan lambang daerah mereka yaitu berupa bangunan masjid. Adapun suku Dayak, mereka adalah penganut agama nasrani dan bahkan ada yang masih menganut agama nenek moyang mereka.
Kehidupan budaya tidak terlepas dari agama yang mereka anut. Suasana kehidupan yang Islami jelas tampak sekali yang ditandai pada saat waktu shalat, jalanan agak sepi terutama pada shalat Maghrib, lsya dan Subuh.
Secara geografis wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dibagi dalam tiga wilayah yaitu tengah, timur dan barat. Di antara ketiga wilayah tersebut, pertumbuhan perekonomian di wilayah ini tidak merata. Pertumbuhan perekonomian dipusatkan di bagian tengah karena wilayah tengah ini merupakan wilayah perkotaan dan sekaligus sebagai ibukota kabupaten. Sedangkan wilayah timur dan barat memiliki pertumbuhan perekonomian yang relatif tertinggal jika dibandingkan dengan wilayah tengah. Sesungguhnya wilayah Kabupaten HSS memiliki potensi yang dapat memberikan kontribusi yang sangat potensial, namun belum dikembangkan secara optimal.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Sejarah Indonesia Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 15 Mar 2024 02:23 |
Last Modified: | 15 Mar 2024 02:23 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/30155 |
Actions (login required)
View Item |