Evawarni, Evawarni and Galba, Sindu (2005) Kearifan lokal masyarakat adat orang laut di Kepulauan Riau. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Tanjung Pinang.

[img]
Preview
Text
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT ORANG LAUT DI RIAU.pdf - Published Version
Copyright All Rights Reserved

Download (32MB) | Preview

Abstract

Banyak sebutan yang diberikan terhadap orang laut antara lain: masyarakat terpencil, masyarakat terasing, suku asli, masyarakat adat orang laut (seperti dalam penelitian ini), orang sampan, orang Tambus, orang Barok, orang Mantang, Sea Nomads, Sea Peoples, dan Boat Peoples. Sementara mereka sendiri menyebut diri mereka dengan sebutan "Orang Laut" dan mereka tidak merasa terasing.
Begitu juga tentang asal usul mereka, terdapat beberapa versi. Versi cerita lisan mengisahkan mereka berasal dari seceper garam, sedangkan versi Vivienne Wee mengatakan mungkin saja Orang Laut adalah keturunan Raja-raja Melayu dan versi yang terakhir menyebutkan mereka merupakan sisa-sisa dari campuran orang-orang Weddoid dan Proto Melayu.
Pada masa sekarang, mereka tersebar di beberapa tempat di Kepulauan Riau. Diantaranya adalah di Pulau Lipan wilayah desa Penuba Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga Propinsi Kepri. Mereka telah bermukim di daerah ini hampir 20 tahun, tetapi kehidupan mereka tidak banyak berubah dari awal mereka dimukimkan.
Mata pencaharian pokok mereka adalah sebagai nelayan dengan peralatan yang sangat sederhana (teknologi tradisional). Hari-hari mereka dipergunakan untuk beraktivitas di laut, karena mereka tidak punya keterampilan untuk bekerja di bidang lain seperti pertanian dan perdagangan.
Mengarungi lautan pada siang hari ataupun malam hari, merupakan rutinitas yang harus mereka lalui untuk . memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Hujan, badai, gelombang besar, bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi mereka tetapi merupakan ketentuan alam yang harus disikapi dengan bijak. Untuk itu semua, mereka memiliki kearifan/pengetahuan tentang gejala alam yang mereka warisi dari orang tua dan nenek moyang mereka.
Pada umumnya Masyarakat Adat Orang Laut mengetahui tentang musim, keadaan angin, air pasang surut, tempat-tempat yang memungkinkan terdapat banyak biota laut yang dapat diambil dan cara-cara untuk memperolehnya. Di samping itu, mereka juga mengetahui kiat-kiat yang harus mereka lakukan apabila menghadapi ancaman alam seperti hujan deras, dan angin kencang saat mereka berada di tengah laut. Begitu juga apa-apa yang harus mereka lakukan apabila keadaan alam tidak mendukung aktivitas mereka di laut, sementara mereka harus memenuhi kebutuhan hidup mereka (mereka perlu makan).

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Kearifan lokal
Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan
Divisions: Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPNB Kepulauan Riau
Depositing User: Sekretariat Ditjen Kebudayaan
Date Deposited: 08 Jan 2024 03:41
Last Modified: 08 Jan 2024 03:41
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29811

Actions (login required)

View Item View Item