Huong, Ing and Ali, Badrun and Maranua, Syamsinar and Mantiri, Charlotte (1992) Hubungan kerja dan sistem upah tradisional daerah Sulawesi Tengah. Bagian Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Sulawesi Tengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Palu.

[img]
Preview
Text
HUBUNGAN KERJA DAN SISTEM UPAH TRADISIONAL DAERAH SULTENG.PDF - Published Version
Copyright All Rights Reserved

Download (18MB) | Preview

Abstract

A. Sistem upah yang berlaku baik di bidang industri rumah tangga (pertenunan), perikanan maupun pertanian mempunyai pengaruh besar terhadap hubungan antara warga masyarakat. . Tukar menukar jasa selalu dilaksanakan secara tatap muka. Pemberi jasa harus berhubungan secara langsung dengan penerima jasa merigakil3atkan adanya hubungan subyektif. Pada umumnya nampak saling ketergantungan antara penduduk mengharuskan seseorang perlu memberikan jasa pada orang lain. Dikemudian hari yang bisa mengharapkan menerima jasa dari orang lain hanyalah mereka yang sering berbuat jasa sesuai pantun lama, ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
B. Sistem pembayaran dengan natura atau bagi hasil nampaknya sudah mulai bergeser dengan upah/uang. Memang terdapat perbedaan nilai yang menyolok antara masyarakat, antara cara tradisional yang berdasarkan pertukaran jasa dan tenaga di satu pihak, dengan pihak lain uang mempunyai sifat-sifat tersendiri. Ekonomi jasa berdasarkan atas hubungan langsung tatap muka, karena pertukaran hanya dapat dilakukan dengan kontrak perseorangan. Dalam masyarakat ekonomi uang, yang berhubungan dapat tidak langsung, lebih obyektif, dan rasional.
Kecuali itu, nilai-nilai suatu masyarakat sangat erat hubungannya dengan sistem sosialnya. Keterikatan pada suatu norma sangat tergantung pada tahap perkembangan suatu masyarakat.
Jika perkembangan suatu masyarakat masih dalam taraf ekonomi jasa yang tradisional nilai-nilai modern yang berhubungan dengan ekonomi uang sukar sekali diterima. Ketiga desa. yang menjadi sampel penelitian ini yaitu desa Limboro, dan desa Towale di Kecamatan Banawa serta desa Bora di Kecamatan Sigi Biromaru nampaknya sudah berada pada fase transisi dari ekonomi jasa yang tradisional ke arah ekonomi uang.
C. Karena itu dalam menghadapi problem modernisasi, diharapkan bantuan pemerintah untuk tidak menghilangkan lembaga-lembaga tradisional yang mempunyai fungsi kontrak. Kita lihat bahwa keluarga dalam arti batih maupun kerabat mempunyai fungsi kontrak, hubungan impersonal yang memaksa kerjasama dengan pihak luar keluarga sudah mulai dikenal. Perkenalan dengan dunia modern harus setapak demi setapak.
Bimbingan dari pihak pemerintah dapat berjalan dibidang kredit dan di dalam proses produksi.

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan
Divisions: Direktorat Jenderal Kebudayaan
Depositing User: Sekretariat Ditjen Kebudayaan
Date Deposited: 22 Dec 2023 03:27
Last Modified: 22 Dec 2023 03:27
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29746

Actions (login required)

View Item View Item