Istiasih, Istiasih (1998) Ajaran organisasi penghayat kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa: kasunyatan bimo suci. Proyek Inventarisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME, Jakarta.
|
Text (Buku ini berisi penjelasan tentang ajaran organisasi penghayat kepercayaan kasunyatan bimo suci)
AJARAN ORGANISASI PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME KASUNYATAN BIMO SUCI.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (9MB) | Preview |
Abstract
Pada tahun 1939 R. Djojo Suwarno, setelah laku tapa brata untuk nggayuh Ilmuning Pangeran Gusti Kang Moho Kuwoso, beliau ingat welinge (pesan) Sang Guru Nadi (Kyai Tohdjojo) berhubung di pandang sudah cukup, maka beliau supaya ikut mengembangkan Garapan Ilmuning Pangeran Gusti Kang Moho Kuwoso untuk nggayuh selamat dunia dan selamat di alam akhir. Pada waktu itu (tahun 1939 - 1940) sedang terjadi perang dunia ke II, maka kedua beliau sangat prihatin dan memohon kepada Tuhan agar kawulo Ngayogyakarta dapat lepas dari malapetaka akibat timbulnya perang tersebut. Meskipun keadaan pribadi kedua beliau dalam kesulitan, mereka masih tetap melakukan prihatin dan tapa brata. Sejak itulah banyak kadang yang mengikuti laku dan garapan ilmu. Sampai sekarang kadang tunggal banyu (istilah kami) sudah binuka dan tinutup.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Kepercayaan Pendidikan > Kebudayaan > Masyarakat Adat |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 01:38 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 01:39 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29464 |
Actions (login required)
View Item |