Telyawar H. Amarduan, Bintang (2022) PATUNG SINDENAMA, HATW SINDENAMA, التِّمثَالُ سِندِينَامَا. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ambon.

[img]
Preview
Text (Cerita rakyat terjemahan bahasa daerah selaru Kepulauan Tanimbar Maluku)
Patung sindenama.pdf
Copyright All Rights Reserved

Download (9MB) | Preview

Abstract

Pada belahan timur Indonesia, terdapat sebuah pulau bernama Pulau Luang. Suatu hari, Pulau Luang terbelah menjadi dua bagian, yaitu Luang Timur dan Luang Barat. Ada tiga datuk yang berasal dari Luang Timur. Datuk-datuk itu bernama Keiyaman Ratu Dedan, Adityaman Mamburi, dan Amelaman Liburyaru. Mereka hendak mencari pemukiman baru karena tidak bisa hidup berdampingan dengan keluarganya masing-masing. Mereka berlayar ke arah selatan menggunakan sebuah perahu bernama Wailusi. Selama perjalanan, perahu yang mereka tumpangi diterpa angin kencang dan diterjang ombak. Tidak lama kemudian, mereka menemukan sebuah pulau bernama Pulau Selaru. Mereka berjumpa dengan seorang pemuda di tempat itu. Pemuda itu bernama Sindenama dengan sosok pemuda tampan dan ia memiliki postur tubuh yang gagah dengan tinggi mencapai 180 cm yang hidup seorang diri di Bakbakrala. Suatu hari, ketika mereka selesai makan bersama, Sindenama berkata kepada Datuk Amelaman Liburyaru, untuk diijinkan membuka lufu sang Datuk. “Itu bukan lufu sembarangan. Isi lufu itu berupa sirih pinang yang hanya bisa dimakan oleh saya.” tegas Datuk Amelaman. Karena rasa penasaran Sindenama dengan resiko yang siap dia tanggung, maka sang Datuk mengijinkan memperlihatkan. Tidak lama kemudian, Sindenama membuka lufu milik Datuk Amelaman. Tiba-tiba seluruh tubuh Sindenama terasa panas seperti hendak terbakar. Dia berlari ke sana kemari mencari air, tetapi tetap sia-sia. Setelah lama berlari, ia berhenti di batas antara dua kebun singkong milik warga yang bermukim sekitar 20 km dari Bakbakrala. Dua kebun singkong itu berada di sebuah tempat bernama Arumanas. Sindenama merebahkan tubuhnya di atas tanah. Saat ia sedang merebahkan diri di atas tanah, tanpa disadari tubuhnya mulai berubah menjadi batu secara perlahan. Sampai sekarang, patung batu Sindenama itu masih ada di Arumanas dan jadi tempat keramat oleh masyarakat setempat.

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Bahasa Indonesia
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Cerita anak
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Literasi
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Bahasa Daerah
Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Cerita rakyat
Pendidikan > Kebudayaan
Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya
Divisions: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Kantor Bahasa Maluku
Depositing User: Kantor Bahasa Provinsi Maluku
Date Deposited: 10 Mar 2025 03:37
Last Modified: 10 Mar 2025 03:37
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29053

Actions (login required)

View Item View Item
slot gacor slot gacor https://karachiislamicus.com/ santuy4d garuda slot slot pulsa slot 5000 santuy4d rtp garudaslot slot gacor