Suyanto, Suyanto (2013) Modul peningkatan kompetensi teknis pedalangan: pengetahuan pedalangan & garap pakeliran. [Teaching Resource]
|
Text
MODUL PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIS PEDALANGAN.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (28MB) | Preview |
Abstract
Seni pertunjukan wayang lazim disebut pakeliran atau pedalangan. Pengertian pakeliran dalam hal ini bukan semata-mata karena pertunjukan wayang yang menggunakan sehelai kelir atau layar (screen), tetapi lebih pada arti teatrikal yang hubungannya dengan penyajian peristiwa-peristiwa atau adegan-adegan dalam suatu kesatuan ceritera atau lakon. Di dalam dunia seni drama tradisi Jawa, seperti Kethoprak, Wayang Wong, Ludrug dan lain-lainnya, penampilan adegan-adegan lazim disebut kelir. Misalnya kelir siji, kelir loro, kelir telu, dan seterusnya. Termasuk wayang golek yang dalam sajiannya tidak menggunakan kelir juga disebut pakeliran.
Disebut seni pedalangan karena seni pertunjukan ini dikemudikan oleh seorang dalang yang mengatur jalannya ceritera sepanjang sajian atau pertunjukan. Di dalam pertunjukan wayang kulit, dalang berperan sebagai sutradara, sebagai pemeran, sekaligus sebagai stage manager. Jadi dalam pertunjukan wayang kulit, dalang merupakan figur sentral yang menentukan segala.- sesuatu yang berhubungan dengan jalannya pergelaran wayang.
Item Type: | Teaching Resource |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Wayang |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 02:53 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 02:53 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/28824 |
Actions (login required)
View Item |