Bahar, Yusfa Hendra (2009) Benteng-benteng di Kepulauan Riau. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Batusangkar.
Text
BENTENG-BENTENG DI KEPULAUAN RIAU.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (14MB) |
Abstract
Berdasarkan catatan sejarah, Pulau Bintan dijadikan sebagai bendahara dari Kerajaan Melaka, status sebagai bendahara ini berlanjut sampai pada masa Kerajaan Melayu Johor-Riau (1528-1722). Kemudian pada masa Kerajaan Riau (1722-1911) kedudukan Bintan lepas dari pegangan bendahara penyebabnya pusat Kerajaan Melayu Riau dipindahkan ke Kata Lama dan Daik Lingga. Sebagai kerajaan di Ranah Melayu, Kerajaan
Melayu Johor-Riau sering mengalami perpindahan pusat pemerintahan yaitu Johar, Hulu Sungai Riau, Daik dan Penyengat. Perpindahan dari Johar ke Hulu Sungai Riau
salahsatu faktor penyebab adanya konflik politik dalam Kerajaan Melayu Johor-Riau antara Raja Kecil dengan para penguasa Kerajaan Melayu Johor-Riau. Kesultanan Melayu Johor-Riau di bagi dalam dua periode. Pertama Kerajaan Melayu Johor-Riau dan kedua Melayu Riau-Lingga. Sedangkan secara pusat pemerintahan dibagi atas em pat wilayah pemerintahan Johar, Hulu Riau, Daik dan Penyengat. Periode
pertama antara tahun (1511-1718) dengan pusat pemerintahan di Johar. Sedangkan periode kedua tahun (1718-1784) berpusat di Hulu Riau Bintan yang kemudian pindah ke Daik Lingga dengan nama Kerajaan Melayu Riau-Lingga tahun 1787.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Candi |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 07 Nov 2023 03:05 |
Last Modified: | 07 Nov 2023 03:05 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/27932 |
Actions (login required)
View Item |