Natsir, M. and Heristian, Debi (2015) Pesan pelestarian lingkungan dalam kearifan lokal Tradisi Buang Buang pada masyarakat Mempawah Kalimantan Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pontianak. ISBN 9786023560868
Text
Pesan Pelestarian Lingkungan Dalam Kearifan.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (25MB) |
Abstract
Yang perlu dilestarikan adalah nilai-nilai kearifan lokal;
Pertama, nilai religi, berkaitan erat dengan suatu kesadaran yang menggejala secara mendalam dalam lubuk hati manusia yang tumbuh secara alami. Nilai religi (religius) tidak hanya menyangkut segi kehidupan secara lahiriah, melainkan juga menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan. Nilai-nilai religius bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih baik menurut tuntunan agama (termasuk orang yang menjadi anutan) dan selalu ingat kepada Allah.
Kedua, nilai filosofis, yaitu manusia tidak iri melihat keberhasilan orang lain (teman), tidak putus asa karena kesulitan hidup, antusias untuk menolong orang lain, belajar dari pengalaman, tidak ragu-ragu dalam bertindak, tidak sombong mempunyai rasa malu. Manusia sebagai mahluk sosial seharusnva menolong yang lemah, bersikap arif dan bijaksana, memperhatikan kepentingan umum, dan memiliki wawasan yang luas. Manusia harus berinisiatif ke arah yang lebih baik, dan menghargai pengakuan perbedaan pendapat, maksudnya menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain.
Ketiga, nilai sosial yang ada dalam masyarakat dapat dilihat dari cerminan kehidupan masyarakat yang diinterpretasikan. Nilai dalam upacara adat dan pendidikan sosial akan menjadikan manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan kekeluargaan antara satu individu dengan individu lainnya. Nilai sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam coraknya, pengendalian diri adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan masyarakat.
Keempat, nilai simbolik bukan saja membangkitkan gambaran (image) dalam kesadaran pemeluk agama, dengan mengantar dan menetapkan manusia dengan realitas yang dilambangkan, tetapi juga mengomunikasikan realitas Ilahi kepada manusia. Sepanjang sejarah budaya manusia, simbol telah mewarnai tindakan-tindakan manusia baik tingkah laku, bahasa, ilmu pengetahuan, dan religi.
Kelima, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara makhluk lainnya. Dengan akal budinya, manusia dapat berpikir dan menemukan cara-cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Salah satu cara yang ditemukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut, yaitu wujud kerja sama, manusia sadar bahwa tanpa kerja ::ama, mereka tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri secara layak. Arti kerja sama itu sendiri adalah interaksi sosial antar individu dan antar kelompok yang secara bersama-sama mewujudkan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama, pada akhirnya kebersamaan akan membuat manusia hidup dalam keharmonisan hidup bersama saling menghormati atar satu dengan lainnya. Upacara buang-buang patut dilestarikan buat generasi selanjutnya,sehingga dapat mengenang sejarah budaya nenek moyang yang pernah ada dan hidup di kawasan Kerajaan Amatubillah Mempawah Kalimantan Barat Indonesia.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Kepercayaan Pendidikan > Kebudayaan > Kearifan lokal Pendidikan > Kebudayaan > Masyarakat Adat Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 03 Jan 2024 03:57 |
Last Modified: | 03 Jan 2024 03:57 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/27556 |
Actions (login required)
View Item |