Tamam, Fathul Futuh and Anita, Anita and Purba, Juniar (2007) Kerajaan Hulu Aik: studi sejarah tentang perkembangan kerajaan Hulu Aik. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak, Pontianak.
Text
KERAJAAN HULU AIK (STUDI SEJARAH TENTANG PERKEMBANGAN KERAJAAN HULU AIK).pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (30MB) |
Abstract
Menelusuri penghunian awal manusia dari kurun waktu prasejarah hingga masa sejarah adalah suatu perjalanan yang sangat panjang. Keadaan alam dimana awal manusia hadir di muka bumi ini oleh para ahli disamakan dengan suatu masa geologi yang disebut kala Plestosen.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, golongan, bahasa dan lapisan sosial, (± 250 suku bangsa dan 600 bahasa) yang dalam perkembangannya telah menjadi suatu komunitas yang dapat mengelola pemerintahannya sendiri (self goverment) dimana hal ini dipengaruhi oleh tingkat kebudayaan, tatanan masyarakat, sifat kependudukan dan keadaan setempat, yang memiliki cara pandang hidup yang berbeda-beda namun tetap hidup dalam satu tatanan masyarakat yaitu masyarakat Indonesia.
Tanah, sungai dan hutan adalah 3 elemen terpenting yang memungkinkan seseorang hidup, dan selama berabad-abad 3 elemen ini telah membentuk sebuah identitas unik yang kita kenai sekarang sebagai orang Dayak, kebudayaan Dayak, hukum adat Dayak, kepercayaan Dayak dan adat istiadat Dayak.
Sepanjang sejarah, orang Dayak secara terus menerus berjuang dalam mencapai kehidupan yang lebih baik sama seperti nasib masyarakat adat di belahan dunia yang lain, sejarah suku Dayak juga didominasi oleh kolonialisme, penindasan dan pelanggaran hak asasi serta marjinalisasi atas eksistensi mereka. Perjuangan yang dilakukan dalam menuju perbaikan hidup dalam semangat kebersamaan (kolektifitas) telah melahirkan orang sukses dengan pemikiran dan ide-ide yang membawa kearah perubahan yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat, seperti apa yang dilakukan oleh Bapak Drs. Anselmus Robertus Mecer dengan Yayasan karya Sosial Pancur Kasih yang didirikannya pada tahun 1981. Beliau percaya bahwa perjuangan menuju masa depan yang lebih baik bagi orang Dayak haru dilaksanakan dalam semangat solidaritas dan kemandirian disertai dengan landasan budaya yang kuat.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Sejarah Indonesia Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPNB Kalimantan Barat |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 06 Dec 2023 05:43 |
Last Modified: | 06 Dec 2023 05:43 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/27098 |
Actions (login required)
View Item |