Sudarwati, Sudarwati and Sofiah, Siti and Kintamani, Ida (2016) Analisis Kinerja Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pusat Data Statistik, Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. ISBN 9794015695
Text
Analisis Kinerja Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (1MB) |
Abstract
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengukur kinerja dalam dunia pendidikan pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data BPS Nusa Tenggara Barat tahun 2014 diketahui bahwa penduduk usia 10 tahun keatas Provinsi NTB rata-rata hanya mengenyam pendidikan tamatan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 28,12%. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, pada
tahun ajaran 2014/2015 Prov. Nusa Tenggara Barat memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sederajat 66,12%, APK SD/MI/ Sederajat 109,78 APK SMP/Mts/sederajat 107,18% dan APK SM 91,52%. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014 Prov. Nusa Tenggara Barat memiliki Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 tahun mencapai 99,11%, APS 13-15 mencapai 97,27% dan APS 16-18 tahun baru mencapai 75,68%.
Yang berarti masih banyak anak-anak usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah. Hal ini juga menunjukkan adanya kecenderungan masyarakat hanya mengenyam pendidikan dasar sampai tingkat sekolah menengah pertama. Pada tahun 2014 APS 7-12 tahun anak laki-laki di Provinsi NTB sebesar 98,76% dan anak perempuan sebesar 99,52%. APS 13-15 tahun anak laki-laki sebesar 97,03% dan anak perempuan sebsar 97,51%, sedangkan APS 16-18 tahun anak laki-laki sebesar 76,03% dan anak perempuan sebsar 75,35%. Hal ini berarti bahwa keinginan bersekolah untuk anak perempuan usia 16-18 tahun lebih besar daripada anak laki-laki. Apabila memperhatikan kondisi APS menurut jenis kelamin, dapat dilihat bahwa kondisi APS di masing-masing kelompok umur untuk penduduk perempuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan APS laki-laki yaitu di kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun, sedangkan di kelompok 16-18 tahun partisipasi sekolah perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di NTB memiiki kecenderungan untuk tidak bersekolah lebih tinggi daparipada laki-laki di usia menjelang dewasa. Di antara penyebabnya adalah bahwa di usia tersebut masih banyak ditemukan perempuan yang melakukan pernikahan dini sehingga mereka tidak melanjutkan pendidikan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebijakan Umum Kemendikbud > Infografis Pendidikan Pendidikan > Kebijakan Umum Kemendikbud > Mutu Pendidikan Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian |
Divisions: | Sekretariat Jenderal > Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan |
Depositing User: | Iin Astuti |
Date Deposited: | 28 Jul 2021 23:40 |
Last Modified: | 28 Jul 2021 23:40 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/22899 |
Actions (login required)
View Item |