Andika, Saputra and Lenrawati, Lenrawati and Purnamasari, Nurul Adliyah Produk Budaya Maritim. [Image]
|
Image
POSTER-202012242-1200x650.png Download (734kB) | Preview |
Abstract
Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku) pada abad ke-14. Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengambil air bersih dan mengisi perbekalan sambil menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad ke 17), Selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya yang strategis sebagai tempat transit, baik untuk pelayaran menuju ke timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah tersebut bahwa bagi orang yang berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, harus membayar sewa enam rial dari tiap 100 orang.
Situs Bontosikuyu cukup mewakili dalam memberikan gambaran tentang aktivitas perlayaran dan perdagangan yang terjadi di perairan Pulau Selayar atau di bagian Selatan Pulau Sulawesi. Bahkan beberapa peneliti internasional menyebut situs ini sebagai situs arkeologi bawah air kelas dunia jika dilihat dari jenis temuannya. Situs ini cukup luas berdasarkan garis baseline yang dibentangkan, kira-kira memiliki luas yang sejauh ini diketahui hingga 50 m2. Salah satu tinggalan budaya maritim yang dapat ditemukan pada wilayah ini adalah jangkar raksasa yang terletak di Kecamatan Bontoharu.
Item Type: | Image |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi |
Divisions: | Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Sulawesi Selatan |
Depositing User: | Lenrawati Lenrawati |
Date Deposited: | 12 Oct 2020 10:28 |
Last Modified: | 12 Oct 2020 10:28 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/19170 |
Actions (login required)
View Item |