Kemendikbud, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (2009) Buletin narasimha : partisipasi masyarakat dalam pelestarian - no. 02/I/2009. Buletin Narasimha, I (2). Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 20875452

[img] Text
Buletin Narasimha No. 02-I-2009.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (2MB)

Abstract

Tema Hari Ulang Tahun (HUT) Purbakala ke-96 tahun 2009 di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Daerah Istimewa Yogayakarta (BP 3 DIY) tahun ini yaitu Bersama Masyarakat Kita Lestarikan Cagar Budaya. Pada dasarnya arah tema tersebut mengeksplorasi aspek pelestarian pusaka budaya dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian tersebut. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya pemerintah tanpa dukungan dari segenap lapisan masyarakat tidak akan dapat mewujudkan visi – misi pelestarian yang holistik.

Pelestarian pusaka budaya akan mempunyai makna dan bermanfaat apabila mengakomodasi dan menjalin proses interaksi atau jejaring dengan masyarakat luas. Aspek pelestarian di satu sisi dikonfigurasikan dengan eksistensi berbagai regulasi yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat luas. Akan tetapi, di sisi lain juga mempunyai makna pemberian beberapa hak yang perlu diperhatikan. Keberlangsungan program pelestarian sangat ditentukan oleh arah kerja integratif dengan berbagai pihak terkait (stake holders), baik pemerintah, masyarakat, LSM, kelompok-kelompok masyarakat, akademisi, dan lembaga swasta.

Realita konkrit yang ada kontribusi dari pelaku pelestari pusaka budaya maupun paguyuban atau kelompok yang mempunyai kepedulian dalam pelestariaan di Yogyakarta ini patut mendapat apresiasi tinggi. Kita harapkan kiprah yang telah dilakukannya dapat menjadi pemicu bagi masyarakat luas dalam upaya pelestarian pusaka budaya bangsa. Ke depan kita semua terus membutuhkan pioneer-pioner yang peduli dalam pelestarian seperti tersebut di atas. Oleh karena itu, sosialisasi, proses pembelajaran, pemberdayaan masyarakat, dan pendampingan masyarakat dalam aspek perencanaan serta pelaksanaan perlu dilakukan secara intensif dan konsisten.

Intensitas dan konsistensi kerja seperti tersebut di atas secara berkelanjutan telah dilakukan oleh BP3 DIY dengan melakukan berbagai program dan aksi secara konkrit, antara lain:
1. Penghargaan kepada beberapa pelaku pelestari cagar budaya yang diharapkan akan berpengaruh kepada para pemangku cagar budaya lainnya untuk tetap tekun dan menvitalisasi ”kekayaan budaya” yang dimilikinya.
2. Penghargaan kepada kelompok atau paguyuban pelestari diharapkan akan dapat merangsang tumbuhnya lembaga atau kelompok sejenis yang intens dan concern kepada pelestarian. Merekalah yang dapat mengartikulasi, melakukan refleksi, dan advokasi kepada kepentingan pelestarian dan pemanfaatan secara luas.
3. Bimbingan teknis, works shop, pemberdayaan masyarakat, dan pendampingan masyarakat luas di kawasan pusaka budaya Kotagede untuk upaya pemeliharaan bangunan cagar budayanya. Maksud dan tujuannya adalah menumbuhkan apresiasi publik untuk secara sadar dapat aktif dan mandiri berperan serta melakukan pemeliharaan pusaka budaya secara langsung.

Ke depan aksi-aksi tersebut diharapkan akan mempunyai hasil dan berdampak positip bagi upaya pelestarian berbasis masyarakat. Dengan demikian, partisipasi masyarakat di dalam pelestarian pusaka budaya akan terus berkelanjutan serta berkembang di tengah-tengah masyarakat luas. Tidak berlebihan apabila kita mencanangkan angan-angan kita untuk mewujudkan ”Pelestarian Pusaka Budaya Semakin Berkembang dan Mengakar”. Tentunya prinsip pelestarian yang berkembang dan mengakar akan terjadi apabila pemerintah dapat berperan sebagai fasilitator dan dinamisator dalam menyeimbangkan antara hak dan kewajiban dalam upaya pelestarian. Di sisi lain masyarakat merasa diperhatikan hakhaknya, sehingga aspek pelestarian menjadi salah satu bagian kebutuhan yang urgen dan bukan hal asing bagi masyarakat.

Akhir kata, ”Pusaka Budaya Bukan Milik Kita Semata tetapi Titipan untuk Generasi Mendatang”. Kita semua tertantang untuk tidak hanya memandang penting bendanya an sich, tetapi lebih penting juga memberi makna, nilai, dan memberikan kompleksitas persepsi untuk beragam kepentingan dan manfaatnya untuk masyarakat serta bangsa-negara.

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya
Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya
Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan
Divisions: Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPCB D.I.Yogyakarta
Depositing User: Mr Chaidir Amir
Date Deposited: 18 Jun 2020 03:59
Last Modified: 18 Jun 2020 04:55
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/18754

Actions (login required)

View Item View Item
garudaslot mariatogel slot gacor 4d santuy4d garuda slot gacorbos slot gacor malam ini slot deposit pulsa https://prosiding.umk.ac.id/ https://jurnal.itsp.ac.id/ slot deposit pulsa