Nastiti, Titi Surti (2016) Perkembangan aksara kwadrat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali: analisis paleografi. Forum Arkeologi, 29 (3). pp. 175-188. ISSN 0854-3232 (In Press)
Text
94-930-3-PB.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (2MB) |
Abstract
Aksara kwadrat selama ini selalu dikaitkan dengan masa Kaḍiri dari abad ke-12 sehingga dikenal dengan istilah “kwadrat kaḍiri”. Selain di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada beberapa prasasti dari Bali yang menggunakan aksara kwadrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan aksara kwadrat dan sejak kapan aksara kwadrat ini dipakai. Selain itu juga untuk menelusuri hubungan kesejarahan pemakaian aksara kwadrat di Jawa, terutama Jawa Timur dengan Bali. Dalam penelitian ini, metode yang dipakai adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan paleografi. Berdasarkan analisis paleografi dapat diketahui bahwa aksara kwadrat adalah aksara yang telah dikenal sejak masa raja Dharmawangśa Tguḥ (± 991–1016). Aksara ini dikenal di Bali karena dibawa oleh saudara perempuan Dharmawangśa Tguḥ, Guṇapriya Dharmapatnī/Mahendradattā yang menikah dengan raja Udāyana dari Bali. Jika kedua bersaudara tersebut telah mengenal aksara kwadrat, aksara tersebut telah dikenal sejak masa pemerintahan orang tua Dharmawangśa Tguḥ dan Guṇapriyadharmapatnī, yaitu Makuṭawangsawarddhana.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi |
Divisions: | Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Bali |
Depositing User: | Balai Arkeologi Bali |
Date Deposited: | 15 Feb 2020 07:04 |
Last Modified: | 15 Feb 2020 07:04 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/17184 |
Actions (login required)
View Item |