Bahri, Syaiful and Alaini, Nining Nur and Hartanto, Hartanto and Kurniawaty, Asry (2018) Revitalisasi sastra Lombok (Cepung di Lombok Timur). Project Report. Kantor Bahasa NTB, Mataram.
Text (Laporan penelitian revitalisasi sastra Lombok (Cepung di Lombok Timur))
2_revitalisasi sastra lombok_cover.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (3MB) |
Abstract
Penelitian yang berjudul “Revitalisasi Sastra Berbasis Komunitas (Cepung di Lombok Timur)” ini bermaksud melihat pola revitalisasi yang dilakukan terhadap sastra pertunjukan Cepung di Lombok Timur. Pertunjukan Cepung yang dimaksud dikhususkan pada Cepung yang tetap dipentaskan oleh Sanggar Cupu Mas di Desa Lenek Ramban Biak, Aikmel, Lombok Timur. Untuk merealisasikan sekaligus memfokuskan kajian, maksud tersebut dituangkan menjadi dua rumusan masalah, yakni (1) bagaimanakah gambaran keberadaan Cepung di Lenek dan (2) bagimanakah wujud atau pola revitalisasi yang dilakukan terhadap keberadaan sastra pertunjukan Cepung di Lenek. Permasalahan tersebut dengan melakukan pencarian data yang dilakukan secara wawancara terhadap beberapa informan. Wawancara tersebut berpatokan pada pedoman wawancara yang sudah ditentukan. Pelaksanaan wawancara dibantu dengan teknik catat dan rekam. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa pagelaran Cepung yang dilakukan Sanggar Cupu Mas di Lenek Ramban Biak memiliki beberapa bagian perbedaan dibandingkan dengan keberadaan Cepung yang pernah berkembang di beberapa tempat di Lombok. Pembacaan lontar Monyeh sebagai salah satu rangkaian pagelaran Cepung telah ditiadakan. Pembacaan itu digantikan dengan penghafalan beberapa tembang dalam lontar monyeh untuk dilagukan disertai adanya musik orak dan gerak tubuh sesuai irama. Penggunaan alat musik seruling untuk melengkapi musik oral juga menjadi salah satu upaya penambahan dalam pagelaran Cepung yang dilakukan. Pola pemertahan Cepung yang dilakukan Sanggar Cupu Mas bisa menjadi bentuk/pola revitalisasi terhadap sastra pertunjukan Cepung. Gambaran pola revitalisasi yang dilakukan dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yakni (1) lingkungan sanggar, (2) lingkungan pendidikan, dan (3) lingkungan masyarakat/desa. Ketiga lingkungan ini memiliki jalinan sinergitas yang sama-sama memandang positif dan mendorong pemertahanan Cepung sebagai salah satu sastra tradisional masyarakat Sasak.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | revitalisasi sastra, Cepung |
Subjects: | Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan > Penelitian Bahasa dan Sastra |
Divisions: | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa > Kantor Bahasa NTB |
Depositing User: | Mr Mursihono Dwi Joko |
Date Deposited: | 17 Oct 2019 04:51 |
Last Modified: | 17 Oct 2019 04:51 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/15032 |
Actions (login required)
View Item |