Endraswara, Suwardi (2012) Budaya spiritual sebagai wahana pembentukan karakter bangsa. Working Paper. Direktorak Jenderal Kebudayaan: BPNB D.I. Yogyakarta, Yogyakarta.
|
Text
SBS_Endraswara.pdf Download (78kB) | Preview |
Abstract
Dalam pandangan Berkowitz (Damon, 2002) karakter tidap individu itu berbedabeda. Menurut dia ada empat rumusan, yaitu (1) ada karakter bawaan (established) yang melukiskan multifenomena, (2) karakter manusia dapat berkembang seperti peluru yang meluncur (trajectory), (3) karakter manusia dapat berkembang secara bertahan(gradually), mengikuti irama tempat dan waktu. Kalau demikian, karakter manusia itu
ada yang dibentuk dan ada yang asli. Yang asli ini, suatu saat juga dapat berubah. Karena itu, sebenarnya keteguhan penghayat memegang prinsip pendidikan karakter menjadi jalma limpad dan jalma pinilih, dapat menyumbang pada pembangunan
karakter. Selama ini, karakter bangsa banyak yang jauh dari cita-cita sebagai jalma sanyata, melainkan banyak muncul “wong peteng”, tidak jelas. Yang merebak adalah munculnya jalma letheg, orang kotor, dan gelap hatinya. Oleh karena sudah jauh dari pajar kalidamar dan sesuluh para leluhur mulai ditinggalkan.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > BPNB D.I.Yogyakarta |
Depositing User: | Ilma Avitrianti |
Date Deposited: | 27 Mar 2017 08:33 |
Last Modified: | 27 Mar 2017 08:33 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/1127 |
Actions (login required)
View Item |