Prastiningtyas, Dyah (2017) Preservasi Sisa Manusia dari All Saints Church Fishergate York, Inggris. Preservasi Sisa Manusia dari All Saints Church Fishergate York, Inggris, 6 (7).
|
Text (Situs yang merupakan bekas gereja All Saints yang terletak di area Fishergate (York) ini dapat menjadi contoh situs yang memberikan informasi mengenai tingkat preservasi sisa manusia di wilayah Inggris)
6.PRESERVASI-SISA-MANUSIA-DARI-ALL-SAINTS-CHURCH-FISHERGATE-YORK-INGGRIS.pdf Download (657kB) | Preview |
Abstract
Situs yang merupakan bekas gereja All Saints yang terletak di area Fishergate (York) ini dapat menjadi
contoh situs yang memberikan informasi mengenai tingkat preservasi sisa manusia di wilayah Inggris. Ekskavasi
tahun 2007-2008 berhasil menemukan ratusan individu yang digunakan dalam penelitian ini, dibantu dengan
metode-metode yang berkaitan dengan statistik untuk mengetahui frekuensi dan indeks preservasi anatomis dari
masing-masing individu. Metode-metode ini diharapkan dapat memberinformasi mengenai tingkat representasi
dan preservasi elemen rangka serta mendapatkan informasi bagaimana faktor lokasi, periode penguburan, dan
kategori usia serta jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat preservasi tersebut.
Tingkat preservasi sisa manusia berkaitan erat dengan faktor-faktor seperti lokasi penguburan, kedalaman
penguburan, dan juga usia mati individu yang bersangkutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tulang-tulang
panjang seperti tibia dan fibula memiliki tingkat preservasi yang tinggi yang dibutuhkan untuk bertahan dari gejalagejala tafonomi yang terjadi setelah penguburan. Kondisi ini dapat terjadi pada tulang yang berstruktur kuat dan
berukuran besar, jika dibandingkan dengan tulang-tulang seperti tulang pergelangan tangan dan kaki, tulang-tulang
jari, dan hyoid yang berukuran kecil. Analisis juga menunjukkan bahwa individu yang dikuburkan di areal dalam
gereja memiliki tingkat preservasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan individu yang dikuburkan di areal luar
gereja. Individu-individu pada sampel yang berasal dari periode Romano-British menunjukkan tingkat preservasi
yang lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan kedalaman letak kubur dari permukaan tanah. Sementara itu,
perbandingan antara usia mati antara individu-individu sampel menunjukkan bahwa sisa individu berusia dewasa
terpreservasi lebih baik jika dibandingkan dengan sisa individu yang berusia kanak-kanak. Penelitian mengenai
tafonomi sisa manusia ini hanyalah bersifat penelitian tahap awal, sehingga ada baiknya dilakukan penelitian lebih
lanjut.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan > Balai Konservasi Borobudur |
Depositing User: | Ilma Avitrianti |
Date Deposited: | 28 Mar 2018 06:24 |
Last Modified: | 28 Mar 2018 06:24 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/4281 |
Actions (login required)
View Item |