Elvian, Achmad (2010) Organisasi sosial suku bangsa Melayu Bangka di desa Jeriji-Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Direktorat Tradisi, Jakarta. ISBN 978-602-9052-07-7
|
Text (Buku ini berisi penjelasan tentang organisasi sosial suku bangsa Melayu Bangka di desa Jeriji)
ORGANISASI SOSIAL SUKU BANGSA MELAYU BANGKA.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (42MB) | Preview |
Abstract
Salah satu bentuk organisasi sosial pada masyarakat suku bangsa di Indonesia adalah organisasi sosial masyarakat melayu di Desa Jeriji Kabupaten Bangka Selatan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang disebut besaoh. Organisasi sosial ini berbentuk non kekerabatan di bidang mata pencaharian hidup masyarakat. Warga masyarakat yang merupakan tetangga terdekat di kampung, bekerja secara bersama-sama dalam suatu kelompok kerja kooperatif (5-1 0 bubung pondok ume) dan secara tolong menolong berganti-ganti mengerjakan suatu pekerjaan, berkeliling pada semua anggotanya hingga semua pekerjaan selesai dikerjakan. Rumah tangga yang bertindak sebagai tuan rumah dalam suatu pekerjaan berkewajiban menyediakan makanan dan minuman kepada anggota kelompok besaoh.
Sistem besaoh merupakan bentuk adaptasi terhadap ekologi hutan tropis yang terbentang sangat luas dan tantangan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kelompok kerjasama lainnya dalam mengerjakan pekerjaan secara bersama-sama adalah dalam kegiatan ngelapun atau berasuk (berburu menggunakan anjing untuk menangkap rusa, pelanduk dan kijang dengan menggunakan perangkap yang disebut lapun) serta musung madu (mencari dan mengumpulkan madu lebah) yang dilakukan di dalam hutan. Dalam pemanfaatan hutan dan sungai, masyarakat sangat memperhatikan aturan-aturan budaya dan kebiasaan kebiasaan budaya serta pantangan dan larangan dalam rangka menjaga keseimbangan dan pelestarian lingkungan sekitarnya. Masyarakat juga menyelengarakan upacara taber (furification) dalam rangka melindungi lingkungannya dari gangguan makhluk halus seperti melakukan taber terhadap sungai, taber terhadap kampung, taber terhadap hutan dan taber terhadap ume, bahkan terhadap manusia pun dilakukan upacara taber yang disebut dengan mandi tepung tawar.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Masyarakat Adat Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian kebudayaan |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 23 Feb 2024 06:09 |
Last Modified: | 23 Feb 2024 06:09 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29998 |
Actions (login required)
View Item |