Istiasih, Istiasih (1999) Ajaran organisasi penghayat kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa: kekeluargaan. Bagian Proyek Inventarisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME, Jakarta.
|
Text (Buku ini berisi penjelasan tentang ajaran organisasi penghayat kepercayaan kekeluargaan)
AJARAN ORGANISASI PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME KEKELUARGAAN.pdf - Published Version Copyright All Rights Reserved Download (9MB) | Preview |
Abstract
Syarat mutlak bagi sebuah organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sementara bagi warga organisas ipenghayat, di samping meyakini adanya Tuhan, mereka juga berusaha untuk se lalu mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam Organisasi Kekeluargaan, pelaksanaan penghayatan kepada Tuhan disebut dengan sembahyang. Pelaksanaan sembahyang ini dapat dilakukan sendiri maupun bersama-sama.
Kewajiban melakukan sembahyang bagi warga Organisasi Kekeluargaan adalah malam hari. Sementara sembahyang pada upacara kaulan maupun pada hari-hari suci tidaklah termasuk wajib, tetapi akan lebih baik jika dilakukan juga. Kewajiban menjalankan sembahyang ini tidak berlaku bagi yang sedang datang bulan atau ada keluarganya yang meninggal. Artinya. mereka justru tidak diperbolehkan menjalankan sembahyang karena sedang kotor.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Kebudayaan > Kepercayaan Pendidikan > Kebudayaan > Masyarakat Adat |
Divisions: | Direktorat Jenderal Kebudayaan > Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat |
Depositing User: | Sekretariat Ditjen Kebudayaan |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 01:21 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 01:21 |
URI: | http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/29460 |
Actions (login required)
View Item |